Oleh Firmus
LANDAK – Bupati Landak Karolin Margret Natasa membuka ritual Naik Dango ke XXXVII di Rumah Radakng Aya' Kabupaten Landak di Ngabang, 27 April 2022.
Hadir para tokoh adat Dayak serta Ketua dan Pengurus DAD di tiga Kabupaten yakni Kabupaten Landak, Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kubu Raya.
Naik Dango merupakan sebuah upacara untuk menghaturkan rasa syukur kepada Jubata atas hasil panen padi yang berlimpah.
Ritual naik dango momentum masyarakat Dayak Kanayatn mengucap syukur atas keberhasilan panen padinya, selaras dengan hal tersebut Bupati Landak sangat serius menggalakkan program pertanian yang dihasilkan dengan keberhasilan menjadi lumbung padi di Kalimantan Barat.
“Produksi padi kita dari tahun ke tahun terus meningkat, ditahun 2020 produksi padi di Kabupaten Landak 303.482 ton per tahun dan ditahun 2021 produksi padi meningkat menjadi 346.114 ton per tahun. Dengan produktivitas padi ditahun 2020 adalah 37,33 hektare, di tahun 2021 39,19 hektare dan ini merupakan produktivitas tertinggi di Kalimantan Barat, dengan luas panen padi kita yang masih terjaga,” ucap Karolin.
Ada dua dimensi dalam pelaksanaan naik dango ini yakni dimensi yang pertama terkait ketahanan pangan dan yang dimensi yang kedua terkait adat dan budaya.
Dimensi pertama ketahanan pangan yang berkaitan dengan hasil pertanian, sehingga petani mengucap syukur kepada Tuhan atau Jubata yang telah memberikan cuaca yang baik, kesehatan kepada para petani sehingga panen dan hasil dari padi tersebut bisa menjadi sumber penghidupan.
Dimensi kedua adalah adat dan budaya yang naik dango kali ini belum bisa sepenuhnya berjalan seperti sebelum Pandemi COVID-19 karena sanggar-sanggar belum sepenuhnya dilibatkan, tetapi setiap tahun tetap dijaga dan dipelihara.
Kegiatan berjalan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan.