SANGGAU - Sumpit, tanda mata dari Bupati Sanggau Paolus Hadi, S.IP. M.Si untuk Kapolda Kalbar Irjen Pol Dr. Drs. Remigius Sigid Tri Hardjanto, SH., M.Si.
Penyerahan diruangan Kapolres Sanggau AKBP Ade Kuncoro Ridwan, S.IK. Hadir Kajari Sanggau Tengku Firdaus. Kasdim 1204/Sgu Mayor Czi Budi Rahardi.
Penyerahan tanda mata ini dikesempatan kunjungan Kapolda Kalbar di Sanggau dalam rangka rapat koordinasi pengamanan natal dan tahun baru.
Seperti yang diketahui, sumpit adalah senjata berburu tradisional Suku Dayak di Kalimantan. Untuk melontarkan peluru sumpit, dibutuhkan hembusan napas dari perut yang kuat.
Sumpit merupakan warisan masyarakat Dayak, permainan ini dapat dimainkan secara beregu atau perorangan. Untuk peralatannya, sumpit dari bilah kayu atau bambu dengan panjang 150-175 cm dan untuk anak sumpitnya memiliki panjang 25 cm yang terbuat dari bambu atau lidi enau.
Siapkan sumpit, masukkan damak yang terbuat dari bilah bambu/bilah pohon nibung (sejenis palm hutan). Angkat pangkal sumpit dengan posisi dua tangan mengepal sumpit sejajar, tempelkan pangkal sumpit di bibir, bidik sasaran, tarik napas dan hembuskan udara dengan napas perut ke saluran peluru.